SEVEL GELAR TIKAR

Jum'at / 23 Juni 2017, 01:10 WIB

BEBERAPA SAAT LAGI GERAI SEVEN ELEVEN AKAN HILANG DI IBUKOTA, 1 per 1 Gerai 7 ELEVEN (SEVEL) TELAH DI TUTUP

RidhoNET - Media Viewfinder


FOKUS BERITA:Babak Baru 7-Eleven
Jakarta - Sebanyak 30 gerai 7 Eleven (Sevel)tutup di awal tahun 2017 ini. Jumlah gerai yang ditutup itu meningkat dari tahun 2016 sekitar 20 gerai. Apa alasannya?

Tiga puluh gerai Sevel yang tutup ini tersebar di Jakarta, salah satunya di cabang Bursa Efek Indonesia (BEI). Corporate Secretary PT Modern Putra Indonesia, Tina Novita, mengatakan sejumlah gerai yang tutup di awal tahun ini karena ada beberapa toko tidak dapat mencapai target perusahaan.

Ia mengatakan, sejak tahun 2015, pendapatan Sevel menurun karena situasi ekonomi sedang melemah, terdapat daya saing yang tinggi antar minimarket. Serta melemahnya daya beli konsumer sehingga perusahaan mengevaluasi kinerja toko yang tidak mencapai target untuk mengurangi biaya operasional.

"Kebanyakan karena penjualannya turun karena waktu itu tahun 2015 ekonomi sedang tidak bagus kan, daya saing tinggi, konsumer belinya rendah jadi angkanya itu performanya menurun," ujar Tina.

Selain itu, terdapat penurunan penjualan akibat larangan penjualan minuman beralkohol di minimarket. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minol. Aturan tersebut mulai berlaku efektif 17 April 2015.

Akibat penurunan penjualan akibat larangan penjualan minuman beralkohol itu, dan menurunnya permintaan terhadap snack alias camilan, beberapa gerai Sevel terpaksa ditutup karena tidak mencapai target penjualan. Penutupan toko tersebut untuk mengurangi kerugian akibat beban biaya operasional seperti membayar pajak, dan kewajiban membayar listrik dan sewa.


"Salah satunya minuman beralkohol itu dilarang jadi penjualannya berkurang, penurunan pembelian snack-snack seperti kacang-kacangan juga, dan sebagian karena untuk toko-toko yang performanya turun dia tidak bisa bayar listrik. Supaya kita tidak terlalu rugi banyak, mau tidak mau tutup," ujar Tina.

Ia mengatakan ada juga sebagian toko yang masa sewanya habis tahun ini di tambah kinerjanya tidak sesuai target. Dengan begitu, perusahaan melakukan review atau evaluasi ulang sehingga menurutnya penutupan ini adalah hal yang wajar.

"Ada juga yang masa sewanya habis.Gerai tutup sudah dari 2015, itu sesuai strategi perusahaan, ada konsolidasi, kita me-reviewgerai-gerai yang performanya tidak baik, kalau itu untuk mengurangi biaya operasi," ujar Tina.

SUMBER BERITA: Mediaviewfinder.tk

Komentar